Sabtu, 30 April 2011

the story about metromini 53 part 1

Metromini 53. Metromini yang penuh dengan kontroversi. Berbagai macam kasus telah dialami oleh metromini ini. Mulai dari melanggar peraturan karena masuk ke jalur busway(tiap minggu ni kena pasti) sampai dengan sopir dan kernet yang kabur karena menabrak mati seorang anak, orang dewasa (believe me... Kasus metromini ini udah bejibun).

Tapi, metromini berwarna merah kusam ini selalu ku tunggu kedatangannya tiap sabtu sore. Karena metromini 53 itulah satu-satunya akses ke Utsmani, lembaga bimbingan Al Quran. Setiap sabtu sore, aku dan teman2ku menunggu dengan H2C alias Harap2 Cemas menunggu kedatangan metromini itu. Sambil nunggu, biasanya kita sambil berdoa "Semoga kali ini metromininya ga masuk ke jalur busway". Tapi, sayangnya doa kita jarang terkabul. Si metromini selalu masuk ke jalur busway dan selalu ngebut, seakan mengejek mobil2 yang jalan pelan-pelan karena macet. Haduh... kayak gini nih yang bikin kita males mo naiknya. Udah harus nyebrang-nyebrang ke tengah jalan, di klakson mulu ma mobil2 ato motor2, udah gitu belum tentu berenti pula tu merah buluk. haahhh... Benciiii...

Tapi mo gimana lagi? cuma merah buluk itu satu-satunya akses ke Condet, tempat lembaga bimbingan Al Quran Utsmani. Itu adalah bimbingan membaca Al Quran yang baik dan benar yang udah kujalanin sejak tingkat satu dulu.

Jenis-Jenis Cinta

Begitu banyak peluang yang Allah berikan, yang Rasulullah tunjukan, untuk menjadi mulia dengan cinta. Bukan menjadi terhina dan terpuruk, karenanya. Semoga hadits-hadits cinta ini bisa mengantarkan kita untuk sedikit demi sedikit memahami cinta yang menyelamatkan. Cinta yang menerbangkan kita ke surga-Nya, Insya Allah.


Cinta yang memberikan cahaya
“Sesungguhnya diantara hamba-hamba Allah itu ada beberapa orang yang bukan nabi dan syuhada menginginkan keadaan seperti mereka, karena kedudukannya disisi Allah. Sahabat bertanya :
“Ya Rasulullah, tolong kami beritahu siapa mereka ? Rasulullah SAW. Menjawab : Mereka adalah satu kaum yang cinta mencintai dengan ruh Allah tanpa ada hubungan sanak saudara, kerabat diantara mereka serta tidak ada hubungan harta benda yang ada pada mereka. Maka, demi Allah wajah-wajah mereka sungguh bercahaya, sedang mereka tidak takut apa-apa dikala orang lain takut, dan mereka tidak berduka cita dikala orang lain berduka cita” (H.R. Abu Daud)

Cinta yang menggugurkan dosa
“Sesungguhnya seorang muslim apabila bertemu saudaranya yang muslim, lalu ia memegang tangannya (berjabat tangan) gugurlah dosa keduanya sebagaimana gugurnya daun dan pohon kering jika ditiup angin kencang. Sungguh diampuni dosa mereka berdua, meski sebanyak buih dilaut” (H.R. Tabrani)

Cinta yang memberikan keteduhan
“Sesungguhnya Allah SWT pada hari kiamat berfirman : “Dimanakah orang yang cinta mencintai karena keagungan-Ku? Pada hari ini Aku akan menaungi dengan menunggu-Ku dihari yang tiada naungan melainkan naungan-Ku” (H.R. Muslim)

Cinta yang berbalas cinta
“Allah swt berfirman, “pasti akan mendapat cinta-Ku orang-orang yang cinta mencintai karena Aku, saling kunjung mengunjungi karena Aku dan saling memberi karena Aku” (Hadits Qudsi)

Karena cinta, dicintai-Nya
“Bahwa seseorang mengunjungi saudaranya di desa lain, lalu Allah mengutus malaikat untuk membuntutinya. Tatkala malaikat menemaninya malaikat berkata,
“Kau mau kemana ?”
Ia menjawab, “Aku ingin mengujungi saudaraku di desa ini”
Malaikat terus bertanya, “Apakah kamu akan memberikan sesuatu pada saudaramu ?”
Ia menjawab, “Tidak ada, melainkan hanya aku mencintainya karena Allah SWT”
Malaikat berkata, “Sesungguhnya aku diutus Allah kepadamu, bahwa Allah mencintaimu sebagaimana kamu mencintai orang tersebut karena-Nya” (H.R. Muslim)
Tiga cinta yang manis
Tiga perkara, yang barang siapa memilikinya, ia dapat merasakan manisnya iman, yaitu cinta kepada Allah dan Rasul melebihi cintanya kepada selain keduanya, cinta kepada seseorang karena Allah dan membenci kekafiran sebagaimana ia tidak mau dicampakan ke dalam api neraka” (H.R. Bukhari-Muslim)

Kutip : La Tahzan For Broken Hearted Muslimah

FISI...

FISI...

Kamis, 28 April 2011

Dia yang tak pernah ada...

Praang...

“Berhentilah. Kumohon...” bisikku dari balik pintu kamarku.

Ini adalah kedua kalinya lelaki itu datang. Entah apa lagi yang diinginkannya sekarang. Setiap kedatangannya selalu membuat rumah menjadi kacau. Dia pertama kali muncul ke rumah ini saat umurku masih 8 tahun. Ketika dia mengetuk pintu rumah, akulah yang membuka pintu untuknya dengan senyuman. Tapi, lelaki itu dengan kasar mendorongku dan seenaknya masuk ke dalam rumah. Ketika dia melihat ibuku, dijambaknya rambut ibuku sambil mengancam macam-macam. Aku takut. Aku takut pada orang itu. Siapa dia?

Aku beranjak dari sudut kamar ketika suasana telah sunyi. Tak ada lagi teriakan dan bantingan barang. Aku mengetuk pintu kamarku yang dikunci ibu dari luar.

“Ibu... bukain pintunya bu... buka bu... Riri takut...” ucapku sambil terisak.

Beberapa menit kemudian, gagang pintu itu ditarik oleh ibu. Aku segera menghambur ke arah ibuku.

“Siapa dia bu? Siapa orang itu? Bu, kenapa ibu malah mengangis? Siapa dia?” tanyaku.

“Dia... dia adalah ayahmu nak.” Jawab ibu sambil menangis. Air matanya mengalir semakin deras. Membasahi lebam di pipinya.

Aku hanya terdiam. Ibu pasti berbohong. Orang itu tidak mungkin ayahku. Bukankah ayah sudah meninggal? Gundukan tanah di seberang danau itulah kuburannya. Orang itu hanya penjahat yang mencuri uang simpanan ibuku. Dia bukan ayahku, batinku memberontak. Hanya dua jam orang itu di rumah. Tapi semua perabotan pecah. Muka ibu dipenuhi lebam dan air mata.

Dan kini, lelaki itu datang lagi. Apa yang diinginkannya sekarang? Aku kembali berusaha membuka pintu kamarku. Tapi usahaku sia-sia. Ibu telah menguncinya dari luar. Ibu pasti tak mau aku melihatnya dipukuli oleh lelaki biadab itu. Aku hanya bisa bersandar di pintu. Air mataku mengalir setiap mendengar erangan kesakitan ibuku. Aku mengepalkan tangan dengan geram. Tak akan pernah aku lupakan wajah lelaki biadab itu. Sampai kapanpun tak akan pernah aku mengakuinya sebagai ayah.

Aku hanya bisa terdiam. Menunggu. Hingga akhirnya kegaduhan itu berhenti. Setengah jan kemudian, ibu membukakan pintu untukku. Mukanya dipenuhi lebam yang sama seperti 9 tahun yang lalu. Tapi kini, ibulah yang menghambur ke pelukanku. Ibuku, ibuku yang tegar kini menangis. Ibuku yang membesarkan aku dengan penuh senyuman itu menangis gara-gara orang itu.

“Apa lagi yang diinginkannya bu?”

“Dia minta 50 juta nak. Dia mau menyewa pengacara untuk membelanya. Dia telah membunuh istri keduanya nak, karena istrinya itu selingkuh. Dia membunuh orang nak.” jawab ibuku sambil terisak.

Ibuku yang kuat kini terlihat rapuh. Dia seperti gadis kecil yang kehilangan bonekanya. Aku hanya terdiam. Aku tak sanggup menenangkan hatinya karena hatiku sendiri juga menangis. Sepanjang malam itu, kami berdua hanya terduduk di depan pintu kamar sambil berpelukan.


Lima tahun kemudian.

Langkah kakiku terasa ringan. Titel S1 sebentar lagi akan tersemat di belakang namaku. Semua keperluan untuk wisuda telah fix. Aku tinggal pulang dan memberi tahu ibu.

“Non, kasihani saya non. Saya belum makan dari kemarin.” Seorang pengemis tua menahan langkahku.

Aku merasa iba padanya. Kurogoh kantongku dan kuberi dia lima ribu rupiah. Bapak tua itu memakai baju yang sangat lusuh. Seperti tak pernah ganti selama bertahun-tahun. Wajahnya berbinar ketika menerima uang itu dari tanganku. Tak henti dia mengucapkan beribu-ribu kata terima kasih. Tapi, aku seperti mengenal wajah itu. Meskipun banyak bekas luka dan penderitaan di wajah itu, tapi muka ini tak pernah aku lupa.

“A... ayah...”

Rabu, 27 April 2011

Tersadar...

Ini adalah flash fiction yang dimuat di Buletin angkatan... Maaf ya kalo kurang bagus atau gimana... Jarang banget bikin cerita yang pendek banget alias flash fiction... hehe



Suara alarm mengusik kenyamanan tidurku. Dengan malas, aku mencari keberadaan hapeku. Hah? Jam sembilan lewat? Sentakku. Dengan segera aku berlari ke kamar mandi dan menyerobot antrian.

“Sesi satu nih... duluan ya kak?” kataku sambil membungkuk-bungkuk minta maaf ma kakak tingkat yang mau mandi.

Dengan segera, aku masuk ke kamar mandi setelah mendapat anggukan dari kakak itu. Setelah mandi superkilat dan berganti pakaian yang super duper kilat, aku segera berlari ke kampus.

“Jadi kalian sudah paham tentang cluster sampling? Ada pertanyaan?” suara dosen MPC Praktekku terdengar dari luar kelas.

Dengan takut-takut, aku mengetuk pintu kelas. Semua mata di kelas menatapku tak percaya, sedetik kemudian teman-temanku tertawa.

“Ngapain kamu dateng Nu? Udah mau selesai ini.” Kata seorang temanku sambil tertawa. Aku tak menghiraukan kata-katanya. Aku langsung menghadap dosenku yang sedang mengetik sesuatu di komputer. Beliau tak menatapku sedikitpun.

“maaf pak saya terlambat.” Kataku sambil menunduk. Hari ini, AC di ruangan ini terasa lebih dingin daripada biasanya.

Beliau tak menjawab. Bahkan beliau seperti tak mendengar ucapanku barusan.

“Pak... maaf saya...”

“Nanti setelah saya membubarkan kelas, kamu harus menghadap saya ke ruangan saya! Sekarang kamu tunggu di luar saja” kata bapak dosen itu tanpa menatapku.

Aku berjalan keluar kelas dengan gontai, teman-teman menatap dengan iba padaku.

Lima menit kemudian

“Kamu tau kesalahan kamu apa?”

“Tau pak” jawabku sambil menundukkan kepala dalam-dalam.

“Sudah berapa kali kamu terlambat?”

“Saya minta maaf pak.” Aku tak berani menjawab pertanyaan ini. Hampir setiap hari aku terlambat. Dan ini kedua kalinya aku terlambat seperah ini.

“Baiklah, kamu saya maafkan asal kamu saya bisa mengerjakan tugas yang saya berikan. Pergi ke daerah Kubcin! Lakukan penelitian terhadap anak-anak yang bersekolah! Cari ide sendiri penelitian yang akan kamu lakukan. Saya tunggu tugasnya minggu depan. Kalau kamu tidak bisa mengumpulkan tepat waktu, kamu tidak akan saya ijinkan ikut UTS.”

“Baik pak, saya mengerti” jawabku.

Di luar ruangan beliau, aku tertunduk lesu. Bagaimana ini? Aku tidak mengerti bagaimana aku akan mengerjakan tugas ini.

Sore harinya

Aku hanya tertunduk lesu di kamar. Aku tak tau harus meneliti tentang apa. Kubuka buku Teknik Penarikan Sampel karangan Cochran dan Theory and Analysis of Sampel Survey Design karangan Daroga Singh. Kedua buku itu masih kaku dan berdebu. Tak pernah kusentuh sejak semester 3.

“arrgh... Kalo buku-buku kayak gini dibikin komik pasti gampang dimengerti.” Teriakku. Eh, tapi aku punya sedikit ide, pikirku. Aku segera ganti baju dan pergi ke Kubcin.

Di Kuburan Cina, Jakarta Timur

Aku terhenyak menatap pemandangan di daerah ini. Selama ini aku hanya meliihat Jakarta dari sisi glamour nya saja. Meski aku tau ada pemukiman kumuh, tapi itu hanya kulihat dari tv. Tapi sekarang, pemandangan itu nyata di depan mataku.

Setelah menemui RT setempat, aku diajak berkeliling di daerah ini. Setelah mencatat hal-hal yang penting aku segera pamit pulang ke kos.

Seminggu kemudian

“Ini pak tugas saya” kataku sambil menyerahkan map berisi hasil penelitianku selama seminggu kemarin.

“Hmmm... jadi Nuha kesimpulan apa yang kamu dapatkan?” tanya pak dosen sambil melihat-lihat laporanku.

“Dengan menggunakan Rasio estimator dimana y adalah jumlah anak usia sekolah di Kubcin yang masih sekolah dan x adalah jumlah anak usia sekolah di Kubcin dapat disimpulkan bahwa...”

“Bukan itu yang saya maksudkan! Kalau hal itu saya bisa membaca di laporan kamu ini. Pelajaran apa yang kamu dapat?” tanya beliau sambil menatap wajahku lekat-lekat.

“Pelajaran pak? Saya merasa malu pak. Saya bisa menikmati pendidikan dengan gratis, bahkan dapat uang saku setiap bulan, tapi selama ini saya menyia-nyiakan hal itu. Saya lebih banyak menghabiskan waktu untuk bermain game dan tidak belajar.” Jawabku sambil menunduk.

“tidak semua orang seberuntung kamu. Tidak semua orang bisa menikmati indahnya ilmu. Kamu tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan kamu mulai sekarang. Mengerti?”

“Mengerti pak!” jawabku mantap. Ada sebuah semangat baru yang tumbuh. Tugas ini telah membuka mata hatiku yang selama ini tertutup oleh games.

Sore harinya

“Kak Nuha...” teriak anak-anak itu menyambutku. Aku pun tersenyum dan segera membagikan sedikit roti dan susu yang kubawakan khusus untuk mereka.

Cheerz.Rein ^^

one day tour with 2C

Ni sebenernya bikinnya kemarin hari senin, tapi berhubung ga sempet dipost, jadinya baru hari ini dipostnya. Maaf ya kalo ga sesuai. Kejadian jalan-jalannya hari senin... ^^


Hari ini kelas 2C ngadain jalan-jalan ke Taman Matahari, Bogor. Rencananya sih kita berangkat dari kampus jam 7. Eh, apa mau dikata... Yang namanya kebiasaan ngaret tuh emang susah ya buat diilangin. Hedeeh... Di jarkomnya paling lambat jam 7 harus dah kumpul, yang telat ditinggal. Tapiiii,,, jam setengah 8-an kami masih nongkrong di bis. Menunggu sesosok makhluk bernama Chr*s. Tadinya dia udah mau ditinggalin, tapi yaa berhubung anak 2C tu baik-baik orangnya... jadi dia ditungguin deh 10 menit.


Jam 8 teng (lewat2 dikit laah)... Bis Hi*a Uta*a yang kita sewa mulai bergerak di tengah padatnya jalan Otista Raya di pagi hari (eh, tapi perasaan tiap waktu selalu macet deh. Heran...). 2C dengan 35 personelnya (ada 1 yang ga ikut karna sakit... >.<) memulai perjalanan dengan ceria. Sepanjang jalan nyanyi-nyanyi, tebak-tebakan, cie-cie-an, pokoknya yang bikin ketawa bareng lah. Semua orang ngerasa gembira kali ya... Karna bisa keluar dari rutinitas Jakarta yang padet n serasa dikejar-kejar waktu.

Perjalanan satu jam dari Jakarta ke Bogor ga berasa lama. Selain karna suasana di bis yang asyik, juga karna jalanan ga macet, jadi lancar-lancar aja gitu... :D

Sesampainya di Taman Matahari, kita ga bisa langsung maen di 6 wahana gratis dari tamannya. Lumayan murah juga menurutku, bea masuknya cuma 6000 dan dapet 6 wahana gratis pula, hmmm... Seandainya di Jakarta ada yang semurah ini... (ngayal...). Ternyata seksi acara yaitu Rini udah nyiapin acara buat seru-seruan. Sebelumnya kita disuruh untuk berdiri melingkar, trus maenan games pertama. Nama gamesnya tu "Do you love me?". Wah wah... ni cowok-cowok anarkis banget waktu maennya. Parah banget mereka, tapi ini yang bikin gamesnya jadi seruuu. Abis games ini, nyambung lagi ke games kedua yaitu sambung kata. Games yang ini ada hadiahnya nih... Sayangnya bukan aku yang dapet, tapi Kiki,, selamat ya Ki... ^^

Setelah games yang dilanjutin makan siang, saatnya acara bebas. Semua orang langsung nyari wahana yang pengen dicoba. Aku ma temen-temen nyobain Mobil Safari dulu(yang gratisan, hehe) trus nyobain Terapi Ikan. Duh, geli banget ngerasain kaki digigit-gigit ma ikan. Ga tega liatnya... Hiiiyyy... Tapi setelah dicoba, lama-lama terbiasa juga. Asal ga ngeliat ke ikan-ikan yang ngerubungin sih, lumayanlah ga terlalu serem ngeliatnya... hehe

Abis dari terapi ikan, kita langsung menuju wahana lain, setelah puas(sebenernya belum puas nih) main-main, jam setengah 5 kami dah ngumpul lagi. Jam 5 kami dah balik lagi menuju Jakarta, kota sempit nan padet harapan dan impian-impian kami. Rasanya gak rela buat ninggalin Bogor yang sepi, asri, sejuk n dingin ini. Lagian suasana Bogor ini hampir mirip ma Magelang. Tapi, jatah liburannya udah abis ternyata. Besok udah harus mulai berurusan dengan jadwal-jadwal kuliah seperti biasa. dan amanah-amanah yang tadi tertunda...

Kok langit ngerti banget ya suasana hatiku yang lagi galau. Sepanjang perjalanan tadi mendung, bahkan di jalan tol TMII-Cibinong ujan deras. yah... Makasih ya Allah, udah menentramkan hatiku. ^^

Jalan-jalan hari ini kereeeen... Makasih banget buat yang nyusun acara dsb. Walo nyampe kosan ni kaki gempor-gempor, hidung jd meler-meler... Tapi acara ini lumayan ngrefresh otak... ^^

Nice trip today...

^^

Nama-nama yang dilarang dalam Islam


Gak semua nama yang berbau-bau bahasa Arab tu bagus lho...
Ada juga beberapa nama yang malahan artinya jelek. Makanya kita sebagai orang muslim, perlu tau arti dari nama-nama yang akan dikasih buat calon anak-anak kita (kita semua calon orang tua kan???) Nama adalah do'a. Jika kita tidak tau arti dari nama tersebut, bisa aja hal itu mempengaruhi perkembangan dari si anak lho...
apa sih nama-nama yang dilarang tu??? check it out...

Abkam = Tidak celik, buta
Abiqah = Hamba yang lari dari tuannya
Afinah = Yang bodoh
Asyar = Paling jahat
Asyirah = Yang tidak bersyukur atas nikmat
Amah = Hamba suruhan perempuan
Baghiah = Yang zalim, jahat
Bahimah = Binatang
Balidah = Yang bodoh, bebal
Bakiah = Yang menangis, merengek
Baqarah = Lembu Betina
Batilah = Yang batil, tidak benar
Dabbah = Binatang
Dahriyah = Yang mempercayai alam wujud dengan sendirinya
Dahisyah = Goncang, stress
Darakah = Kedudukan yang rendah
Daniyah = Yang lemah dan hina
Dami'ah = Yang mengalir air matanya
Fasidah = Yang rosak, yang binasa
Fasiqah = Yang jahat, si fasik
Fasyilah = Gagal, kalah
Fajirah = Yang jahat, yang berdosa
Faji'ah = Kecelakaan
Ghafilah = Yang lalai, yang leka
Ghailah = Kecelakaan, bencana
Ghaibah = Hilang
Ghasibah = Perampas, perompak
Ghamitah = Yang tidak mensyukuri nikmat
Ghawiah = Yang sesat, yang mengikut hawa nafsu
Haqidah = Yang dengki
Hasidah = Yang hasad
Hazinah = Yang sedih
Huzn = Kesedihan
Khabithah = Yang jahat, yang keji
Khali'ah = Yang tidak segan silu, mengikut hawa nafsu
Khati'ah = Yang bersalah, yang berdosa
Khasirah = Yang rugi
Khamrah = Arak
Jariah = Hamba suruhan perempuan
Jafiah = Yang tidak suka berkawan
Kaibah = Yang sedih
Kafirah = Yang kafir, yang ingkar
Kamidah = Yang hiba, yang sangat berduka
Kazibah = Pendusta, pembohong
Lahab = Bara api
Laghiah = sia-sia, tidak berfaedah
La'imah = Yang tercela
Lainah = Yang terkutuk
Lahifah = Yang sedih, menyesal dan dizalimi
Maridah = Yang menderhaka
Majinah = Yang bergurau senda tanpa perasaan malu
Majusiah = Agama menyembah api atau matahari
munafikah = Yang munafik
Musibah = Celaka, bencana, kemalangan
Nariah = Api
Nasyizah = Yang menderhaka dan melawan suami
Najisah = Yang najis dan kotor
Qabihah = Yang buruk, hodoh
Qatilah = Pembunuh
Qasitah = Yang melampaui batasan dan menyeleweng dari kebenaran
Qazurah = Kejahatan, perzinaan
Rajimah = Yang direjam, yang dilaknat
Razi'ah = Kecelakaan, musibah
Razilah = Yang keji dan hina
Sakitah = Yang jatuh, yang hina, yang jahat
Safilah = Yang rendah dan hina
Sahiah = Yang pelupa
Sakirah = Pemabuk
Syafihah = Yang bodoh
Syaridah = Yang diusir
Syaqiyah = Yang menderita
Syarrul Bariyyah = Sejahat-jahat manusia
Syani'ah = Yang buruk
Syarisah = Yang buruk akhlak
Syatimah = Maki hamun
Syariqah = Pencuri
Talifah = Yang rosak, yang binasa
Tarbiyah = Yang papa kedana
Tarikah = Anak dara tua
Tafihah = Karut
Talihah = Yang tidak baik
Yaisah = Yang berputus asa
Yabisah = Yang kering, yang sedikit kebaikannya
Wahinah = Penakut
Waqihah = Yang kurang sopan dan malu
Wasikhah = Yang kotor
Wasyiah = Yang mengumpat, yang mengadu dombakan orang
Wahimah = Yang lemah
Wahiah = Yang lemah, yang jatuh, yang buruk
Wajilah = Penakut
Wailah = Bencana, keburukan
Waqi'ah = Pertempuran dalam peperangan, umpatan
Zalijah = Kebinasaan
Zalilah = Yang hina
Zalimah = Yang zalim
Zaniyah = Penzina, pelacur
Zufafah = Racun pembunuh

ada lagi ni tambahannya...
Abdul manaf, abdul 'uzza, abdul latta karena itu adalah nama berhala yang ada di mekkah waktu jaman nabi dulu

pk nama2 ALLAH dlm asmaul husna jg gk boleh,krn yg brhak cm ALLAH. Spt
Ar Rohman = Maha Pengasih
Ar Rozzaq = Maha Pemberi Rizqi dll.
Kecuali kl dtambah kata Abdu (hamba) di depannya, spt
Abdur Rohman = hambanya Ar Rohman
Abdur Rozzaq = hambanya Ar Rozzaq

Panggilannya jg gk boleh dg nama ALLAH,spt Rohman,Rozzaq dll,krn tdk pantas seorang hamba dpanggil dg nama Tuhannya.Kl bs dmodif jd misalnya Maman,Kojak dsb.

Nah, kita harus lebih berhati-hati lagi nih kalau mau ngasih nama. Karna ternyata ga semua nama itu punya arti yang baik. Be carefull guys... ^^

sumber: www.darulnuman.com

Senin, 25 April 2011

sentuhan di pagi ini

Pagi ini, setelah shalat subuh aku disibukkan dengan bersiap-siap untuk jalan-jalan kelas nanti siang. ditengah-tengah membungkus kado, ada sebuah sms yang masuk. Ketika kubuka ternyata dari sahabatku yang kuliah di Magelang. Sms itu membuatku tersentak, begini isinya:
Askum... Tmn2,mhn doa& dukunganny.. Relawan Children centre mngmnt cab mgl mlai aktif minggu ini. Menangani masy(terutama anak2) korban merapi yg terancam kristenisasi..

Aku kaget. Ternyata bencana Merapi belum usai rupanya. Setelah penduduk lereng gunung Merapi dilanda bencana sedemikian hebatnya, belum lagi masalah banjir lahar dingin. Mereka mengalami krisis degradasi iman pula. Sungguh berat perjuangan mereka.

Semoga Allah meneguhkan hati mereka dan hati2 para relawan... ^^

Minggu, 24 April 2011

hobi aneh part 1

Sejak mengenal facebook, rasanya hidupku kerasa aneh kalau sehari tak membukanya. Saat itu aku masih labil (baca: ababil) hehe. Dulu aku ngerasa asyik aja maen fb. update status (dikomen ato gak yang penting update status), baca-baca status temen, buka-buka profil orang lain terutama ehm... :D
Lama-kelamaan aku ngerasa bosen buka fb. Walo ternyata tetep ga bisa juga kalo ga buka fb seharian... hehe

Tapi sekarang aku punya hobi baru waktu buka fb. Bukan baca-baca status orang yang makin lama makin geje alias ga jelas (tp aq juga sering update status yang geje jg sih... hehe). Sekarang aku lebih suka baca-baca notes orang.

Kenapa?

Karena yang pertama, aku suka baca-baca. yang kedua karena aku suka ngebaca hidup orang (emang hobi aneh kok... =.=a). trus karena ada info2 yang bisa didapat di notes itu. Dan yang terakhir adalah karena aku ngerasa kagum ma mereka yang bisa terus konsisten menulis. Aku merasa kagum sekaligus iri. Sejak dulu aku selalu ogah2an kalau menulis. Awanya semangat, tapi seringnya trus kendur. Ga bisa konsisten. Jadi dengan baca-baca notes orang, aku jd merasa dihentak untuk menampilkan karyaku juga. Bukan cuma bisa baca-baca punya orang...

Semangat untukmu teman...
dan semangat untukku juga... ^^

Nemoooo



lagi-lagi liat Finding Nemo. Padahal aku dah berkali-kali liat film itu. Tapi entah kenapa aku ga pernah ngerasa bosen ngeliatnya. Aku selalu merasakan suatu semangat yang membuncah tiap kali liat nemo. perjuangan ayah Nemo buat menemui anaknya, perjuangan Nemo untuk keluar dari aquarium, terkadang membuatku malu. karna... Yah, seringkali aku ngerasa cepet putus asa ketika tak bisa melakukan sesuatu. Aku yang sering mengeluh, tanpa berbuat. istilahnya NATO gitu deh... No Action Talk Only. Parah emang.

Nemo udah mengajarkan sesuatu. Sesuatu yang sering diucapkan tapi kurang dirasakan, yaitu semangat. Semangat yang full... tidak setengah-setengah. Berani melakukan sesuatu yang baru dan berpikir optimis. Bekerja sama untuk mencapai tujuan, karena jika kita sendirian kita akan lebih mudah merasa menyerah. seperti ayah Nemo yang selalu didukung oleh Dory. Kita juga butuh seseorang atau beberapa orang untuk mendukung kita dan didukung oleh kita.

banyak hal yang bisa diambil pelajarannya dari Finding Nemo...
Keren banget film ini...^^

mawarers ikut ALIN

Kemarin jumat adalah hari bersih-bersih kosan. Demi lomba ALIN (Alangkah Indahnya kosaNku) yang diadain FISI alias Festival Islam ala Statistisi, anak-anak mawar semangat ngebersihin kosan. mulai dari ngepel lantai di luar, beres-beres rak piring, kamar mandi, tv dsb.

hmmm...
aku ngerasaen lg kebersamaan itu. Selama ini temen-temen udah mulai sibuk sendiri-sendiri (dan mungkin aku juga). bahkan buat shalat berjamaah aja harus ada kloter-kloteran. Kloter pertama, kedua. padahal dulu selalu bareng. shalat berjamaah ya sekosan pada berjamaah.

Tapi kebersamaan itu terasa lagi kemarin. ketika kerja bakti kosan. semua orang sibuk, ada yang ngepel, nyapu, nyikat lantai, ambil air... walau kerjaannya berat,tapi jd ga berasa (eh, tetep berasa ding, tapi dikiiiit... hehe)

semoga mawar bisa menang...
^^

Sabtu, 23 April 2011

pilihan sulit

tak ada yang pasti dalam hidup. pilihan demi pilihan akan selalu dihadapkan ke kita. tinggal bagaimana kita menghadapi dan memilih pilihan itu... ini ada satu renungan buat kita semua... disimak ya... ^^




Silahkan pilih orang yang terpenting dalam sepanjang hidupmu.
Disaat menuju jam-jam istirahat kelas, dosen mengatakan pada mahasiswa/mahasiswinya:



“Mari kita buat satu permainan, mohon bantu saya sebentar.”

Kemudian salah satu mahasiswi
berjalan menuju pelataran papan tulis.

DOSEN: Silahkan tulis 20 nama yang paling dekat dengan anda, pada papan tulis.

Dalam sekejap sudah di tuliskan semuanya oleh mahasiswi tersebut. Ada nama tetangganya, teman kantornya, orang terkasih dan lain-lain.

DOSEN: Sekarang silahkan coret satu nama diantaranya yang menurut anda paling tidak penting !

Mahasiswi itu lalu mencoret satu nama, nama tetangganya.

DOSEN: Silahkan coret satu lagi!

Kemudian mahasiswi itu mencoret satu nama teman kantornya lagi.

DOSEN: Silahkan coret satu lagi !

Mahasiswi itu mencoret lagi satu nama dari papan tulis dan seterusnya.

Sampai pada akhirnya diatas papan tulis hanya tersisa tiga nama, yaitu nama orang tuanya, suami
nya dan nama anaknya.

Dalam kelas tiba-tiba terasa begitu sunyi tanpa suara, semua Mahasiswa/mahasiswi tertuju memandang ke arah dosen, dalam pikiran mereka (para mahasiswa/mahasiswi) mengira sudah selesai tidak ada lagi yang harus dipilih oleh mahasiswi itu.

Tiba-tiba dosen memecahkan keheningan dengan berkata, “Silahkan coret satu lagi!”

Dengan pelahan-lahan mahasiswi itu melakukan suatu pilihan yang amat sangat sulit. Dia kemudian mengambil kapur tulis, mencoret nama orang tuanya.

DOSEN: Silahkan coret satu lagi!

Hatinya menjadi binggung. Kemudian ia mengangkat kapur tulis tinggi-tinggi. Lambat laun menetapkan dan mencoret nama anaknya. Dalam sekejap waktu, terdengar suara isak tangis, sepertinya sangat sedih.

Setelah suasana tenang, Dosen lalu bertanya, “Orang terkasihmu bukannya Orang tuamu dan Anakmu? Orang tua yang membesarkan anda, anak adalah anda yang melahirkan, sedang suami itu bisa dicari lagi. Tapi mengapa anda berbalik lebih memilih suami sebagai orang yang paling sulit untuk dipisahkan ?

Semua teman sekelas mengarah padanya, menunggu apa yang akan di jawabnya.

Setelah agak tenang, kemudian pelahan-lahan ia berkata, “Sesuai waktu yang berlalu, orang tua akan pergi dan meninggalkan saya, sedang anak jika sudah besar setelah itu menikah bisa meninggalkan saya juga, yang benar-benar bisa menemani saya dalam hidup ini hanyalah suami saya.”

Note :
Terkadang dalam hidup ini kita sering di hadapkan akan pilihan sulit. Dan kita harus melalui semua itu dengan hati yang lapang.


dari: Widiyanto Yudie